Jakarta (30/05/2022) Produksi Film Negara (PFN) menerapkan kebijakan Respectful Workplace Policy (RWP) sebagai salah satu kunci untuk menciptakan iklim kerja yang lebih baik. Kebijakan ini sejalan dengan Core Values AKHLAK di PFN, terutama dalam nilai Harmonis dan kebijakan Kementerian Badan Usaha Milik Negara tentang saling menghargai di tempat kerja.
Dalam upaya meningkatkan kinerja PFN, perusahaan berkomitmen menyediakan lingkungan kerja yang saling menghormati, bebas dari diskriminasi, pengucilan, pelecehan, dan kekerasan. Lingkungan kerja yang nyaman dan aman adalah faktor penting dalam meningkatkan produktivitas pekerja. Konsistensi dalam menjaga aspek ini diharapkan dapat membawa perusahaan menuju pencapaian kinerja yang luar biasa.
Direktur Utama PFN, dalam kebijakan Nomor 007/SE-DIR/PFN/IV/2022, menggarisbawahi pentingnya mengimplementasikan kebijakan Respectful Workplace Policy dalam lingkungan Perum Produksi Film Negara. Kebijakan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, aman, bebas dari diskriminasi, pengucilan, pelecehan, dan kekerasan serta menjunjung tinggi martabat dan harga diri.
“Lingkungan kerja PFN harus bebas dari diskriminasi, pengucilan, pelecehan, dan perundungan karena kita semua harus menjunjung tinggi hak asasi manusia. Dengan demikian, suasana kerja akan nyaman dan aman, yang diharapkan dapat mendukung pencapaian kinerja dan mencapai visi dan misi Perusahaan,” kata Direktur Utama PFN.
Untuk sukses mewujudkan Respectful Workplace Policy, aksi kepemimpinan yang konsisten sangat diperlukan. Tanpa konsistensi dan pengawalan dari para pemimpin, kebijakan tersebut tidak dapat diimplementasikan dengan baik.
Lanjutnya, ia menambahkan “Seorang pemimpin memiliki peran yang sangat penting. Perannya dibutuhkan untuk menjaga lingkungan kerja yang nyaman dan aman, sehingga semuanya menjadi lebih produktif bagi pekerja.”
“Sebagai wujud dari komitmen Direksi, mari bersama-sama saling menghormati dan menghargai perbedaan di lingkungan kerja, menciptakan lingkungan yang inklusif dan produktif untuk mendorong keberlanjutan perusahaan.” pungkas beliau.